ORGANISASI
DAN METODE
ORGANISASI FORMAL DAN ORGANISASI INFORMAL
Tugas: Organisasi dan Metode
Dosen: Bpk Wardoyo
Organisasi Formal : sekumpulan
orang-orang yang bekerja sama untuk menghasilkan satu tujuan bersama, secara
sadar dengan hubungan kerja yang rasional, contohnya seperti : Sekolah, Negara,
dan lain lain
Organisasi
Informal : sekumpulan orang-orang yang terlibat dalam satu aktivitas bersama
yang tidak di sadari, cntohnya seperti : belajar bersama-sama, camping,
gathering bersama teman-teman dan lain sebagainya.
Salah satu bagian penting organisasi
adalah pengelompokkan informal dan hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh
dibanding dengan hubungan formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi.
Argiyris mengemukakan empat bidang
utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :
1. Hubungan-hubungan antar pribadi.
Hubungan-hubungan antar pribadi didalam organisasi formal digambarkan jelas,
sedangkan dalam organisasi informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.
2. Kepemimpinan. Para pemimpin
dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalam informal.
3. Pengendalian perilaku. Organisasi
formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman,
sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan
kebutuhan.
4. Ketergantungan. Karena kapasitas
pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, bawahan-bawahan lebih
tergantung dari pada para anggota suatu kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah
suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua
kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat
dipisahkan setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal dan
setiap organisasi informal brkembang dalam berbagai tinkatan formal.
Ragam Bentuk Struktur Organisasi
A. Organisasi Garis (Henry Fayol)
Organisasi Garis/Lini merupakan
bentuk/struktur organisasi yang memberikan wewenang dari atasan kepada bawahan
dan tanggungjawab ditujukan langsung dari bawahan kepada atasan. Bentuk ini
sering diterapkan pada bidang kemiliteran atau peruahaan yang berskala kecil.
Ciri-ciri Organisasi Garis/Lini
1. Adanya kesatuan Perintah
2. Pembagian Kerja jelas dan mudah
dilaksanakan
3. Organisasi tergantung pada satu
pemimpin
Kelebihan/Kebaikan
• Pengambilan keputusan cepat
• Pengendalian lebih mudah
• Solidaritas antar karyawan tinggi
Kekurangan/Kelemahan
• Pemimpin cenderung otokratis
• Ketergantungan kepada atasan sangat
tinggi
• Membatasi kesempatan karyawan untuk
berkembang
B. Organisasi garis dan staf
(Harrington Emilson)
Kebijakan pimpinan sebelum dilimpahkann
ke bawahan diolah terlebih dahulu dengan memperhatikan saran-saran dari staf
ahli.
Contohnya di Lembaga Sekolah Terdapat
Wakil Kepala Sekolah.
Ciri-ciri :
1. Umumnya digunakan untuk organisasi
besar
2. Bidang tugas beraneka ragam sehingga
memerlukan bantuan staf.
3. Pengawasan dan Spesialisasi
berkembang dengan baik
Kelebihan/Kebaikan
• Pembagian tugas jelas
• Mendorong timbulnya spesialisasi dan
disiplin yang tinggi
• Penempatan orang pada tempat yang
tepat
• Koordinasi mudah dijalankan
Kekurangan/Kelemahan
• Membutuhkan biaya yang besar untuk
operasionalnya
• Ditingkat operasinal tidak jelas
antra perintah dan nasehat
• Solidaritas antar karyawam rendah
C. Organisasi Fungsional (Winslow
Taylor)
Setiap kepala unit dapat member
perintah pada unit yang lainselama masih ada hubungan /sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya. Dalam struktur organisasi fungsional dikenal adanya garis
koordinasi/konsultatif.
Teori Organisasi
PERKEMBANGAN TEORI ORGANISASI
A. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik
Variabel yang diperhatikan dalam
manajemen ilmiah :
1. Pentingnya peran manajer
2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga
kerja
3. Tanggung jawab kesejahteraan
karyawan
4. Iklim kondusif
Manajemen ilmiah memperhatikan
prinsip-prinsip pembagian kerja.
Teori Manajemen Ilmiah / Klasik (1)
1. Robert Owen (1771 - 1858)
- Menekankan tentang peranan sumberdaya
manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan.
- Dilatar-belakangi oleh kondisi dan
persyaratan kerja yang tidak memadai, dimana kondisi kerja sebelumnya dan
kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk.
2. Charles Babbage (1792 - 1871)
- Menganjurkan untuk mengadakan
pembagian tenaga kerja dalam kaitannya dengan pembagian pekerjaan. Sehingga
setiap pekerja dapat dididik dalam suatu keterampilan khusus. Setiap pekerja
hanya dituntut tanggungjawab khusus sesuai dengan spesialisasinya.
Teori Manajemen Ilmiah / Klasik (2)
3. Frederick W. Taylor :
Merupakan titik tolak penerapan manajemen
secara ilmiah hasil penelitian tentang studi waktu kerja (time & motion
studies ). Dengan penekanan waktu penyelesaian pekerjaan dapat dikorelasikan
dengan upah yang diterima. Metode ini disebut sistem upah differensial.
Teori Manajemen Ilmiah / Klasik (3)
4. Hennry L. Gantt (1861 - 1919) :
Gagasannya mempunyai kesamaan dengan
gagasan Taylor, yaitu :
1. Kerjasama saling menguntungkan
antara manajer dan karyawan.
2. Mengenal metode seleksi yang tepat.
3. Sistem bonus dan instruksi.
Hennry L. Gantt menolak sistem upah
differensial, karena hanya berdampak kecil terhadap motivasi kerja.
Teori Manajemen Ilmiah / Klasik (4)
5. Frank B dan Lillian M. Gilbreth
(1868 - 1924 dan 1878 -1972) :
- Berdasarkan pada gagasan hasil
penelitian tentang hubungan gerakan dan kelelahan dalam pekerjaan.
- Menurut Frank, antara gerakan dan
kelelahan saling berkaitan. Setiap gerakan yang dihilangkan juga menimbulkan
kelelahan.
- Menurut Lillian, dalam pengaturan
untuk mencapai gerakan yang efektif dapat mengurangi kelelahan.
6. Herrrington Emerson (1853 - 1931) :
- Penyakit yang mengganggu sistem
manajemen dalam industri adalah pemborosan dan inefisinesi.
- Oleh karena itu ia menganjurkan :
1. Tujuan jelas 7. Urutan instruksi
2. Kegiatan logis 8. Standar kegiatan
3. Staf memadai 9. Kondisi standar
4. Disiplin kerja 10. Operasi standar
5. Balas jasa yang adil 11. Instruksi
standar
6. Laporan terpecaya 12. Balas jasa
insentif
B. TEORI ORGANISASI KLASIK HENRY FAYOL
(1841-1925) (1)
Teori organisasi klasik mengklasifikasikan
tugas manajemen yang terdiri atas :
1. Technical ; kegiatan memproduksi
produk dan mengorganisirnya.
2. Commercial ; kegiatan membeli bahan
dan menjual produk.
3. Financial ; kegiatan pembelanjaan.
4. Security ; kegiatan menjaga
keamanan.
5. Accountancy ; kegiatan akuntansi
6. Managerial ; melaksanakan fungsi
manajemen, yang terdiri atas :
- Planning ; kegiatan perencanaan
- Organizing ; kegiatan
mengorganisasikan
- Coordinating ; kegiatan
pengkoordinasian
- Commanding ; kegiatan pengarahan
- Controlling ; kegiatan pengawasan
AZAS-AZAS UMUM HENRY FAYOL (1841-1925)
- Pembagian kerja
- Asas wewenang dan tanggungjawab
- Disiplin
- Kesatuan perintah
- Kesatuan arah
- Asas kepentingan umum
- Pemberian janji yang wajar
- Pemusatan wewenang
- Rantai berkala
- Asas keteraturan
- Asas keadilan
- Kestabilan masa jabatan
- Inisiatif
- Asas kesatuan
C. TEORI ORGANISASI KLASIK James D.
Mooney :
Menurut James, kaidah yang diperlukan
dalam menetapkan organisasi manajemen adalah :
1. Koordinasi
2. Prinsip skala
3. Prinsip fungsional
4. Prinsip staf
D. Teori Hubungan Antar Manusia (1930 -
1950)
Pendekatan yang dilakukan adalah
pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan mengetahui perilaku
individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi untuk menunjang
tingkat produktifitas kerja. Sehingga ada suatu rekomendasi bagi para manajer
bahwa organisasi itu adalah suatu sistem sosial dan harus memperhatikan
kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar produktifitasnya bisa lebih
tinggi.
F. Teori Behavioral Science (1)
1. Abraham maslow
Mengembangkan adanya hirarki kebutuhan
dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.
2. Douglas Mc Gregor
Dengan teori X dan teori Y.
3. Frederich Herzberg
Menguraikan teori motivasi higienis
atau teori dua faktor.
4. Robert Blake dan Jane Mouton
Membahas lima gaya kepemimpinan dengan
kondisi manajerial.
5. Rensis Likert
Mengidentifikasikan dan melakukan
penelitian secara intensif mengenai empat sistem manajemen.
G. Teori Behavioral Science (2)
1. Fred Fiedler
Menyarankan pendekatan contingency pada
studi kepemimpinan.
2. Chris Argyris
Memandang organisasi sebagai sistem
sosial atau sistem antar hubungan budaya.
3. Edgar Schein
Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.
Teori behavioral science ditandai
dengan pandangan baru mengenai perilaku orang per orang, perilaku kelompok
sosial dan perilaku organisasi.
H. Teori Aliran Kuantitatif
- Memfokuskan keputusan manajemen
didasarkan atas perhitungan yang dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
- Pendekatan ini dikenal sebagai
pendekatan ilmu manajemen yang biasa dimulai dengan langkah sebagai berikut :
1. Merumuskan masalah
2. Menyusun model aritmatik
3. Mendapatkan penyelesaikan dari model
4. Mengkaji model dan hasil model
5. Menetapkan pengawasan atas hasil
6. Mengadkan implementasi
-Alat bantu yang sering digunakan dalam
metode ini adalah motede statistik dan komputerisasi untuk melihat kemungkinan
dan peluang sebagai informasi yang dibutuhkan pihak manajemen.
ANGGAPAN DASAR (ASUMSI) TEORI KLASIK
(1)
1. Organisasi ada terutama untuk
menyelesaikan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
2. Bagi suatu organisasi, ada struktur
yang tepat bagi tujuan, lingkungan, teknologi dan partisipannya
3. Pekerjaan organisasi paling efektif
bila ada tantangan lingkungan dan kepentingan pribadi terhalang oleh
norma-norma rasionalitas
4. Spesialisasi akan meningkatkan taraf
keahlian dan performan individu.
Organisasi gunadarma formal
Organisasi gunadarma informal
Jakampus Gunadarma
Kumpulan mahasiswa pecinta Persija di
lingkungan kampus Universitas Gunadarma