NPM : 1B117049
Nama : Balqista Linayawati
Pertambahan penduduk suatu daerah atau negara pada
dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor demograf :
·
Mortalitas adalah sebuah akibat fatal atau, dalam satu kata, kematian. Kata “mortalitas”
berasal dari “mortal” yang berasal dari kata Latin “mors” (kematian). Kebalikan
dari kematian, tentu saja, adalah keabadian. Kematian berbeda dari morbiditas
(kesakitan).
·
Fertilitas (Kelahiran) adalah
kemampuan berproduksi yang sebenarnya dari penduduk (actual reproduction
performance). Atau jumlah kelahiran hidup yang dimiliki oleh seorang atau
sekelompok perempuan.
·
Menurut La Ode Syarifuddin (1985) migrasi
adalah suatu bentuk respon yang ada dalam diri manusia terhadap
kondisi/peristiwa yang tidak menyenangkan di daerah asal, seperti halnya dengan
sistem pemilikan tanah yang tidak sama sekali menguntungkan, dan lain
sebagainya.
Pertambahan
penduduk di Indonesia
§ Indonesia dengan jumlah
penduduknya kira-kira 185 juta, termasuknegara-negara
yang paling banyak jumlah penduduknya. Karena itu, hal-hal yang berkaitan dengan
jumlah penduduk ini penting sekali di Indonesia. Kalau di masa depan jumlah
ini mau jadi lebih banyak lagi, pasti ada lebih banyak masalah sosial lagi.
Pemerintah Indonesia sudah mengambil dua macam tindakan untuk mencegah masalah sosial ini. Yang pertama
adalah program KB atau Keluarga Berencana dan yang kedua adalah program transmigrasi. Kedua program ini
sudah lama dapat banyak kritik, dari dalam negeri dan dari luar negeri. Di
bawah ini, saya mau meneliti salah paham program
ini.
§ Program transmigrasi adalah
program nasional untuk memindahkan kelompok penduduk dari satu tempat ke tempat
yang lain. Misalnya, kalau ada tempat di mana ada terlalu banyak penduduk, di
sana pasti ada banyak masalah, seperti masalah kesehatan,
masalah tanah, dan
masalah sosial yan lain. Untuk mencegah masalah itu, pemerintah coba
memindahkan penduduk dari tempat-tempat seperti itu ke tempat yang lain di mana
jumlah penduduknya sedikit. Jadi dulu, penduduk Jawa, Madura dan Bali sudah
dipindahkan ke Irian Jaya, Sumatra, dan Kalimantan.
§ Saya rasa program
transmigrasi ini sudah banyak menolong penduduk Indonesia. Peserta program
transmigrasi diberi sebuah rumah, alat-alat untuk bertani dan sedikit uang.
Ada sekolah dan puskesmas.
Setelah dipindahkan, kehidupan mereka lebih baik daripada dulu.
§ Program ini dapat banyak
kritik. Kritik yang pertama adalah mengenai hutan yang menghilang karena
transmigran. Mereka menebang pohon-pohon untuk mempersiapkan ladang
mereka. Kemudian, dulu ada kelompok transmigran di Kalimantan yang tidak diberi
fasilitas untuk bertani. Jadi, mereka tidak bisa berdikari (yaitu:
"BERDIri di atas KAkinya sendiRI"). Juga ada masalah kehilangan tempat
tinggal orang setempat seperti
orang Kubu di Sumatra dan orang Dayak di Kalimantan. Tanah mereka diambil orang
transmigran yang baru. Menurut saya, masalah-masalah ini dibesarkan dengan sengaja.
Program transmigrasi memang berhasil. Sudah 3.6 juta orang dipindahkan dalam
program ini, dan kehidupan mereka sekarang jauh lebih baik daripada dulu.
§ Dalam program Keluarga
Berencana ("Dua Anak Cukup!"), suami-istri diberi informasi dan
alat/obat kontrasepsi. Dengan ini, pemerintah mencoba untuk mencegah kelahiran terlalu
banyak anak. Kritik atas program ini adalah kritik mengenai obat kontrasepsi
yang bernama "Norplant". Perempuan yang pakai Norplant itu tidak bisa
beranak lagi untuk selamanya.
Dan ada juga orang yang bilang bahwa perempuan dipaksa untuk
pakai Norplant ini (Norplant ada sebuah obat yang disuntikkan di
bawah kulit).
Saya berpendapat bahwa
kedua program ini, yaitu transmigrasi dan Keluarga Berencana, memang sudah
berhasil. Sekarang di Indonesia, jumlah anak yang lahir setiap tahun
sudah menurun. Kalau
Indonesia mau mencegah masalah yang berkaitan dengan jumlah penduduk, saya rasa
pemerintah harus meneruskan kedua
program ini.
http://faktor-faktorpertumbuhanpenduduk.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar